Sekelompok ilmuwan terkejut ketika mengetahui bahwa terumbu karang, salah satu bentuk kehidupan tertua di Bumi, memiliki gen yang sama dengan manusia. Kesamaan gen penyusun tubuh mencapai 70 persen.
Menurut penelitian yang baru-baru ini dipublikasikan di jurnal Nature, tim peneliti telah mengurutkan genome dari organisme yang sudah berusia 650 juta tahun itu selama lima tahun.
“Terumbu karang memiliki tingkat kemiripan yang rendah dengan bangsa hewan,” kata Kenneth S. Kosik, peneliti asal University of California-Santa Barbara, seperti dikutip dari TG Daily, 10 Desember 2010.
“Contohnya, mereka tidak punya banyak neuron. Akan tetapi, genome terumbu karang membuktikan adanya banyak gen di dalam neuron,” ucapnya.
Peneliti lain dari Australia, yang telah menyelesaikan pengamatan genetik terhadap terumbu karang di Great Barrier Reef juga menemukan hal serupa.
“DNA yang sama antara manusia dan terumbu karang mencakup sejumlah DNA yang umumnya terkait dengan penyakit dan kanker,” kata Bernard Degnan, peneliti dari University of Queensland. “Ini membuka peluang adanya terobosan dalam penelitian sel dan mengatasi kanker,” ucapnya.
Dengan mengamati sel terumbu karang, kemungkinan kita bisa mendapatkan informasi seputar seluk beluk sel tubuh kita sendiri dan bagaimana kita dapat memanfaatkan sel terumbu karang untuk aplikasi medis di masa depan.
“Melindungi terumbu karang di samudera sangatlah penting bagi kelestarian mereka dan ekosistem di dalam laut,” kata Degnan. “Akan tetapi, temuan ini diharapkan dapat membuat manusia lebih melihat manfaat lain yang disediakan terumbu karang, yakni untuk riset medis yang menguntungkan manusia,” ucapnya.
Peneliti lain dari Australia, yang telah menyelesaikan pengamatan genetik terhadap terumbu karang di Great Barrier Reef juga menemukan hal serupa.
“DNA yang sama antara manusia dan terumbu karang mencakup sejumlah DNA yang umumnya terkait dengan penyakit dan kanker,” kata Bernard Degnan, peneliti dari University of Queensland. “Ini membuka peluang adanya terobosan dalam penelitian sel dan mengatasi kanker,” ucapnya.
Dengan mengamati sel terumbu karang, kemungkinan kita bisa mendapatkan informasi seputar seluk beluk sel tubuh kita sendiri dan bagaimana kita dapat memanfaatkan sel terumbu karang untuk aplikasi medis di masa depan.
“Melindungi terumbu karang di samudera sangatlah penting bagi kelestarian mereka dan ekosistem di dalam laut,” kata Degnan. “Akan tetapi, temuan ini diharapkan dapat membuat manusia lebih melihat manfaat lain yang disediakan terumbu karang, yakni untuk riset medis yang menguntungkan manusia,” ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar